PARIMO, bawainfo.id — Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong mulai merealisasikan salah satu program prioritas 100 hari kerja Bupati Erwin Burase dan Wakil Bupati Abdul Sahid, yakni pembagian seragam sekolah gratis bagi siswa baru tingkat SD dan SMP.
Program ini ditandai dengan pelaksanaan rapat koordinasi persiapan launching yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Parigi Moutong, Zulfinasran, S.STP., M.AP., di Aula Lantai II Kantor Bupati. Jum’at, 11 Juli 2025.
Rapat turut dihadiri para camat, Kepala Dinas Kominfo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Koordinator Wilayah dari 23 kecamatan, baik secara langsung maupun daring melalui Zoom.
Program seragam gratis ini dirancang untuk membantu meringankan beban biaya pendidikan, khususnya bagi siswa baru dari keluarga kurang mampu. Dalam tahap pertama, Pemkab menargetkan pembagian 3.000 seragam, dengan distribusi awal dimulai pada pekan depan dan sisanya diselesaikan pada Agustus 2025.
Siswa baru SD dan SMP di seluruh kecamatan Parigi Moutong menjadi sasaran utama program ini. Seragam yang dibagikan meliputi pakaian sekolah utama, sementara seragam olahraga dan batik akan menyusul sebagai bagian dari pengembangan program ke depan.
Penyerahan akan dilakukan secara simbolis kepada siswa perwakilan dari setiap kecamatan. Bagi wilayah terpencil atau jauh dari ibu kota kabupaten, pelaksanaan launching akan disiarkan secara daring agar tetap inklusif.
“Ini bukan sekadar bantuan pakaian, tapi bentuk kehadiran nyata pemerintah dalam mendampingi masa depan anak-anak kita,” tegas Sekda Zulfinasran dalam arahannya.
Ia juga mengajak seluruh camat dan koordinator wilayah untuk menjaga sinergi, memastikan distribusi tepat sasaran, serta mendukung keberhasilan program ini sebagai langkah awal transformasi pendidikan di Parigi Moutong.
Menurut Sekda, program ini mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap kebutuhan dasar masyarakat, khususnya dalam sektor pendidikan. Ia berharap program seragam gratis ini menjadi titik awal dari program-program pembangunan pendidikan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan selama lima tahun ke depan.
