Simulasi Banjir Hingga Gempa, Siswa Parimo Dilatih Tagana

Plt Kepala Dinas Sosial Parigi Moutong, Tri Nugra Adiyartha. (Foto:istimewa)

PARIMO, bawainfo.id – Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) meluncurkan program Taruna Siaga Bencana (Tagana) Masuk Sekolah di empat kecamatan pada tahun 2025. Program ini digelar sebagai langkah awal mitigasi bencana sejak dini, khususnya di lingkungan pendidikan.

Plt Kepala Dinsos Parimo, Tri Nugra Adiyartha, mengatakan kegiatan perdana dilaksanakan di SMP Negeri 1 Balinggi dan SMP Negeri 1 Torue. Program ini bertujuan membekali guru dan siswa dengan pengetahuan mengenai potensi bencana sekaligus keterampilan menghadapi situasi darurat.

“Tagana masuk sekolah merupakan bagian dari pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Dengan begitu, guru dan peserta didik bisa memahami ancaman bencana di daerahnya serta cara melakukan evakuasi yang benar,” ujar Tri saat ditemui Selasa, 26 Agustus 2025.

Tri menjelaskan, Parigi Moutong memiliki sembilan jenis ancaman bencana, mulai dari banjir, gempa bumi, banjir bandang, hingga abrasi pantai. Karena itu, sekolah perlu dibekali pemahaman jalur evakuasi, tanda peringatan dini, hingga penanganan darurat ketika bencana terjadi.

Selain sosialisasi, sekolah juga diajak melakukan inventarisasi kondisi bangunan. Jika ditemukan ruang kelas yang sudah tidak layak karena usia lebih dari 20 tahun, sekolah dapat melaporkan ke Dinas Pendidikan untuk ditindaklanjuti bersama instansi teknis terkait.

“Sekolah bisa melaporkan kondisi bangunan maupun lingkungan sekitar, seperti sungai atau pesisir yang rawan abrasi. Dari laporan itu, pemerintah bisa mengambil langkah mitigasi lebih awal, misalnya pembangunan tanggul atau pengamanan sederhana,” jelasnya.

Program ini juga dilengkapi simulasi bencana yang melibatkan guru dan siswa. Mereka diajarkan prosedur evakuasi, teknik penyelamatan diri, serta cara menjaga ketertiban saat bencana berlangsung.

Tri menambahkan, pihaknya akan melaporkan hasil kegiatan kepada Bupati Parimo, sekaligus meminta arahan agar program serupa bisa diperluas ke semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMP.

“Untuk memperkuat informasi kebencanaan, kami juga berkoordinasi dengan BPBD agar sekolah memiliki peta bencana wilayah Parigi Moutong,” pungkasnya.

Penulis: B4M5Editor: Wawa
Exit mobile version