Bersaing Di Pasar Global, Ekspor Durian Jadi Strategi Baru Bangkitkan Ekonomi Parimo

Ketua KADIN Parigi Moutong Faradiba Zaenong, Berikan Sambutan diacara FGD pada Hari Rabu, 4 Juni 2025. (Foto:B4M5)

PARIMO, bawainfo.id – Pembukaan acara pembukaan Focus Group Discussion (FGD), Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kabupaten Parigi Moutong, Faradiba Zaenong, menyampaikan sambutan penuh semangat dalam momen penting ekspor perdana durian beku dari Indonesia ke Tiongkok, di mana Kabupaten Parigi Moutong mendapat kehormatan sebagai tuan rumah.

“Ini adalah sejarah baru bagi Parigi Moutong. Cita-cita besar negara ini adalah menyejahterakan rakyatnya. Maka hari ini, KADIN Parigi Moutong mengambil bagian dari cita-cita itu,” ungkap Faradiba dalam sambutannya. Pada hari Rabu, 4 Juni 2025 di ruang Auditorium Kantor Bupati Parigi Moutong.

Dalam acara ini juga dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid, yang sekaligus membuka acara FGD tersebut. Serta dihadiri Ketua KADIN Provinsi Sulawesi Tengah, Nur Rahmatu,  dan Bupati Parigi Moutong Erwin Burase, yang baru saja melaksanakan serah terima jabatan dari Penjabat bupati sebelumnya, Richard Arnaldo.

Faradiba menegaskan bahwa momentum ekspor ini bukan sekadar kegiatan perdagangan biasa, tetapi merupakan tonggak penting dalam perjalanan ekonomi daerah. “Ini adalah terobosan besar yang membuka peluang ekonomi sangat luas, termasuk potensi masuknya lebih dari seribu investor ke Parigi Moutong,” lanjutnya.

Baca Juga :  Meriahkan Idul Adha 1446 H, Bupati Parigi Moutong Sholat Id Barsama Warga dan Serahkan Hewan Kurban

Menurutnya, sejumlah langkah nyata sedang disiapkan, mulai dari pembangunan perkebunan modern, pendirian packing house berstandar ekspor, hingga peningkatan sistem keuangan dan perbankan yang akan berdampak langsung pada peningkatan fiskal daerah.

Kabupaten Parigi Moutong sendiri, lanjut Faradiba, memiliki potensi besar dalam sektor durian. “Tercatat sekitar 114.000 pohon durian produktif tersebar di seluruh kabupaten, dengan luas lahan mencapai 1.114 hektare. Saat ini sudah tersedia 16 packing house dan jumlah ini akan terus bertambah,” paparnya.

Ia menekankan bahwa ekspor ke Tiongkok bukan hanya soal angka ekonomi, tetapi menyangkut kepercayaan dan kualitas produk. “Pemenuhan standar pangan internasional adalah bukti bahwa Parimo mampu bersaing di pasar global, asal dikelola secara profesional dan berintegritas.”

KADIN, kata Faradiba, berkomitmen untuk terus mendampingi para investor agar memahami potensi dan regulasi lokal. “Bersama Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (Apdurin), kami akan membina petani lokal agar bertransformasi menuju sistem budidaya modern, mendorong kemitraan inklusif antara pemodal dan petani, demi terciptanya ekosistem usaha yang menguntungkan.”

Baca Juga :  BRIDA Sulteng Raih Predikat AA di Ajang SAKIP Award 2025

Namun ia juga mengingatkan semua pihak untuk menjaga protokol ekspor secara ketat. “Jika protokol ekspor tidak dijaga dengan baik, maka kesempatan besar ini bisa tertutup. Maka kami harap seluruh pihak menjaga kualitas produk secara konsisten.”

Faradiba juga menyampaikan tiga poin penting yang menjadi perhatian KADIN:
• Dinas Pertanian diharapkan aktif mensosialisasikan tata cara berkebun durian yang baik dan benar.
• Dinas Ketahanan Pangan harus konsisten menjaga standar mutu pangan sesuai permintaan pasar ekspor.
• DPRD Kabupaten Parimo didorong segera menyusun regulasi terkait komoditas durian untuk menjamin keberlangsungan ekspor.

“Durian kini telah menjadi komoditas strategis nasional dengan daya saing tinggi. Kabupaten kita bukan hanya sebagai produsen, tetapi akan menjadi pusat pengembangan durian modern skala besar di Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga :  Dukung Ketahanan Pangan, Polres Parigi Moutong Panen Jagung Bersama Masyarakat

Ia juga menyampaikan bahwa untuk dapat bersaing dengan Thailand dan Vietnam, Parigi Moutong membutuhkan sekitar 1.800 investor. Namun ia optimistis hal itu bisa tercapai dengan sinergi KADIN, Apdurin, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Provinsi.

“Kita sudah tidak lagi berada pada tahap persiapan, tapi sudah masuk ke fase aksi: siapa melakukan apa. Mari kita sambut era baru ini dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan kerja nyata,” pungkasnya.

Faradiba menutup sambutannya dengan ucapan selamat atas penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ekspor perdana durian beku oleh Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, di Jakarta.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membuka jalur ekspor dan menyambut para investor yang telah percaya pada potensi Parigi Moutong.

“Semoga kolaborasi ini terus berlanjut dan menjadikan daerah kita sebagai sentral ekspor durian unggulan Indonesia,” tutup Faradiba.

Penulis: B4M5Editor: Tanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *