PARIMO, Bawainfo.id – Isra Labudi Mardani, seniman fotografi yang tergabung dalam Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS), berbagi cerita mengenai pengalamannya mengajar seni media baru di salah satu sekolah di Kabupaten Parigi Moutong.
Program ini merupakan inisiatif Kementerian Kebudayaan yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya bidang Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong.
Menurut Isra, tujuan utama dari pembelajaran fotografi adalah menghadirkan media ekspresi dan kreativitas bagi siswa.
“Intinya bagaimana anak-anak bisa menyampaikan pesan mereka lewat gambar,” ujarnya.
Antusias dan Penasaran
Saat pertama kali materi ini diperkenalkan, respon siswa beragam. Ada yang antusias, tetapi ada pula yang sempat bertanya-tanya mengapa fotografi masuk dalam mata pelajaran mereka.
Namun, seiring waktu, siswa mulai memahami bahwa fotografi tidak hanya soal memotret, melainkan juga media untuk menyampaikan ide dan perasaan.

Dari Teori ke Praktik
Sebelum masuk pada materi inti, Isra memberikan pengantar berupa 10 Objek Pemajuan Kebudayaan. Setelah itu barulah siswa diajak mengenal dasar-dasar fotografi.
Mulai dari sejarah fotografi, sejarah kamera, tokoh-tokoh fotografi dunia dan karyanya, hingga pentingnya fotografi dalam kehidupan.
Materi lain yang diajarkan meliputi jenis-jenis fotografi, jenis kamera, cara menggunakan kamera profesional, segitiga exposure.
Teknik pengambilan gambar, pengaturan sudut dan jarak, elemen dasar fotografi, serta komposisi. Semua teori tersebut kemudian dipadukan dengan praktik langsung.
“Memang di awal ada kendala, karena beberapa siswa merasa bosan dengan teori. Tapi sebenarnya itu adalah bekal penting bagi mereka. Dari 29 siswa, sekarang tersisa 25 yang bertahan, dan hasilnya terlihat dari perkembangan karya mereka,” jelas Isra.
Dukungan Sekolah dan Manfaat
Ia menambahkan, fasilitas sekolah sangat mendukung kegiatan ini. Kepala sekolah hingga guru-guru ikut memberi dukungan penuh.
Manfaatnya pun terlihat jelas: siswa semakin terampil menyampaikan pesan visual melalui karya mereka.
“Kalau saya lihat, ada perbedaan signifikan dari pertemuan pertama sampai sekarang. Mereka lebih berani berekspresi lewat foto-foto yang dibuat,” tambahnya.
Menuju Pameran Akhir
Sebagai penutup, para siswa akan menampilkan karya mereka dalam sebuah pameran fotografi di pentas akhir GSMS.
Isra berharap momentum ini bisa menumbuhkan semangat baru bagi anak-anak untuk terus mencintai fotografi.
“Harapan saya, semoga anak-anak ini bisa lebih dari saya. Semoga mereka bisa menghasilkan karya luar biasa yang membanggakan,” ungkap Isra.
Dalam proses mengajar, Isra tidak sendiri. Ia turut dibantu oleh Asisten Seniman, Moh. Azhari.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kebudayaan serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong, khususnya bidang Kebudayaan, yang telah menghadirkan program GSMS sebagai ruang inspirasi bagi generasi muda.