Palu, bawainfo.id – Dunia maya dihebohkan dengan unggahan akun Facebook anonim “Satria Bajahitam” di grup Info Kota Palu (Inkop) yang menyeret nama Indrawati, staf RSUD Undata Palu. Dalam postingannya, akun tersebut menuding Indrawati menjadi pengatur pembagian proyek kepada sejumlah kontraktor.
Akun itu bahkan menuding adanya permintaan fee atau komisi di muka sebesar 20–30 persen agar kontraktor bisa mengerjakan proyek di rumah sakit tersebut. Kabar ini pun menyebar cepat dan memantik perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan pelaku jasa konstruksi.
Tim Gemasulawesi.com mencoba menelusuri kebenaran informasi tersebut. Indrawati disebut sebagai staf yang sering berpindah posisi dan dikabarkan dekat dengan Wakil Gubernur Sulteng, dr. Reny Lamadjido.
Bisik-bisik di kalangan kontraktor menyebut ruang kerja Indrawati kerap didatangi rekanan yang ingin mendapatkan proyek. Bahkan, pengaruhnya disebut-sebut “lebih bersinar” dibanding pejabat resmi di RSUD Undata.
Selain Indrawati, nama Rio Lamadjido juga ikut diseret dalam isu makelar proyek ini. Keduanya disebut-sebut sebagai “penentu” kontraktor yang mendapat pekerjaan di rumah sakit tersebut.
Namun, saat dikonfirmasi Kamis (25/9/2025) melalui WhatsApp, Indrawati membantah keras tudingan itu. “Itu fitnah yang kejam, Pak. Saya sebagai staf tidak tahu-menahu terkait pengadaan di Undata,” ujarnya singkat.
Hingga berita ini tayang, Rio Lamadjido belum memberikan tanggapan.
Direktur RSUD Undata, drg. Heri, juga menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar. “Semua sudah sesuai prosedur yang berlaku, tidak ada intervensi dari siapapun. Apalagi nama Indrawati tidak punya kewenangan untuk mengatur itu,” bantahnya.
Pernyataan senada disampaikan Chandra, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di RSUD Undata, yang memastikan seluruh proses pekerjaan sudah mengikuti juknis yang berlaku.