Penutupan Porkab VI Cabor Tenis Lapangan Dihiasi Evaluasi Tata Kelola PELTI Parimo

Sekretaris KONI Parigi Moutong, Supardin, saat menyampaikan sambutan sekaligus memberikan evaluasi terkait tata kelola administrasi Cabor PELTI pada penutupan Porkab VI Cabor Tenis Lapangan.

PARIMO, bawainfo.id – Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Supardin, menyoroti persoalan tata kelola organisasi dan ketidaktertiban administrasi di tubuh Cabang Olahraga (Cabor) Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI) Parimo.

Hal itu disampaikannya saat penutupan Cabor Tenis Lapangan pada ajang Porkab VI di Indoor Kantor Bupati Parimo, Kamis (27/11/2025).

“Setiap dukungan dana yang diberikan KONI memiliki aturan dan mekanisme pertanggungjawaban yang wajib dipatuhi,” tegas Supardin.

Ia menilai ketidaktertiban administrasi bukan hanya berpotensi menghambat proses pembinaan, tetapi juga dapat memengaruhi akuntabilitas organisasi. Supardin bahkan mengungkapkan bahwa KONI sempat mempertimbangkan tidak mengeluarkan anggaran Porkab untuk Cabor Tenis Lapangan akibat persoalan tersebut.

Baca Juga :  Konferensi PGRI Parimo Dibuka, Disdikbud Dorong Sinergi Pendidikan Inklusif

Namun, menindaklanjuti keluhan para atlet yang berharap Porkab tetap terlaksana, KONI akhirnya memberikan solusi agar pertandingan bisa diselenggarakan secara utuh.

Supardin berharap pengurus PELTI Parimo segera melakukan pembenahan menyeluruh, baik dari aspek tata kelola maupun transparansi dalam proses administrasi dan pembinaan atlet.

“Transparansi dan profesionalitas adalah kunci untuk membangun kepercayaan sekaligus menciptakan iklim olahraga yang sehat dan kompetitif di Parimo,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Porkab Cabor Tenis Lapangan, Roni Saputra, memberikan tanggapan atas sorotan yang disampaikan KONI. Ia menganggap kritik itu sebagai penegasan penting yang harus dijadikan evaluasi serius oleh jajaran pengurus PELTI.

Baca Juga :  RDP DPRD Parimo Memanas, Apdurin Terseret dalam Pusaran PT Minxing

“Sejak awal, pengurus PELTI yang nyaris diberi sanksi oleh KONI tetap membuka pertandingan secara resmi mendampingi Ketua Panitia Porkab. Namun pada akhir kegiatan, kami justru ditinggalkan oleh pengurus PELTI sehingga penutupan nyaris tidak terlaksana dan dapat mencederai semangat atlet,” ungkap Roni.

Ia mengatakan bahwa panitia telah menyampaikan seluruh kejadian tersebut kepada Panitia Porkab KONI Parigi Moutong sebagai bahan evaluasi lanjutan.

“Kami juga sudah berbicara dengan Ketua PELTI dan Sekretaris KONI agar kepengurusan PELTI Kabupaten dapat disegarkan kembali. Hal ini penting untuk mencegah terulangnya kejadian yang dapat menurunkan semangat atlet. Kami bersama beberapa klub tenis di Parigi juga akan menyurati Pengurus PELTI Provinsi terkait persoalan ini,” tambahnya.

Baca Juga :  Bupati Erwin Burase Beri Santunan Yatim Piatu di Momen Tahun Baru Islam

Penutupan Porkab VI Cabor Tenis Lapangan akhirnya berlangsung meriah meski dengan keterbatasan anggaran. Suasana kembali hangat saat para atlet menerima piala, piagam, dan uang saku pembinaan untuk juara 1 kategori ganda putra maupun putri.

Momen tersebut menjadi penyemangat baru bagi para atlet untuk terus berlatih dan menatap kompetisi berikutnya dengan optimisme, melalui kolaborasi yang lebih solid antara KONI, PELTI, serta klub-klub tenis di Parigi Moutong.

Editor: Israwati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *