
PARIMO, bawainfo.id – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, mendesak Kapolres baru, AKBP Hendarwan Agustian Nugraha, untuk segera mengambil langkah tegas terhadap maraknya tambang emas ilegal yang kian meresahkan masyarakat petani.
Ketua KADIN Parimo, Faradiba Zaenong, menyampaikan bahwa aktivitas tambang ilegal telah merusak lingkungan secara signifikan dan memperlebar kesenjangan ekonomi masyarakat. (Selasa, 6 Mei 2025).
“Pertambangan emas ilegal sangat marak di Kabupaten Parimo, harapan kami ini segera ditertibkan oleh Pak Kapolres baru,” Ujar Faradiba.
Ia menambahkan, aktivitas tambang ilegal telah merusak lahan pertanian dan perkebunan, serta mencemari sungai dan irigasi yang digunakan petani. Akibatnya, petani menjadi pihak yang paling dirugikan.

“Petani kebun dan sawah paling terdampak dari aktivitas ini. Persoalan tambang ilegal jangan dibiarkan, masa hanya penambang ilegal saja yang mau untung?” tegasnya.
KADIN Parimo juga menyoroti potensi besar ekspor durian ke China yang saat ini tenga9h dalam tahap akhir persiapan. Faradiba mengkhawatirkan bahwa keberadaan tambang emas ilegal akan menghambat upaya tersebut.
“Komoditas durian telah memberikan dampak peningkatan ekonomi berkelanjutan. Keberadaan tambang ilegal bisa menjadi penghambat hasil Panen para petani Durian,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa jika ekspor durian ke China berhasil terealisasi, Parimo berpotensi menerima investasi hingga puluhan triliun rupiah, serta membuka lapangan kerja luas bagi masyarakat.
“Ini kesempatan besar. Pemerintah daerah dan masyarakat harus menyambutnya dengan kesiapan, bukan justru membiarkan lingkungan rusak oleh tambang ilegal,” katanya.
Untuk itu, KADIN Parimo berharap Kapolres Hendarwan dapat bertindak tegas, tak hanya kepada para penambang, tapi juga cukong-cukong di balik tambang ilegal tersebut. “Jangan biarkan negeri kami ini hancur-hancuran, Harus ada langkah konkret.” pungkas Faradiba.