PARIMO, bawainfo.id – Sejumlah pelaku UMKM mengeluhkan penempatan tenda kuliner pada Festival Teluk Tomini (FTT) yang dinilai tidak strategis dan tidak merata, karena sebagian pedagang mendapatkan lokasi utama sementara lainnya ditempatkan di area belakang.
“Saya rasa tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan ekonomi daerah dan memberdayakan pelaku UMKM lokal, tanpa membeda-bedakan,” ungkap Syarif, salah satu pelaku UMKM, di Parigi, Kamis (20/11/2025).
Menurutnya, terdapat dua pembagian lokasi tenda kuliner di FTT yang dinilai tidak adil. Sebagian pedagang mendapatkan area strategis dengan tenda kerucut, sementara lainnya ditempatkan di bagian belakang menggunakan tenda terowongan.
“Bukan hanya saya, banyak pelaku UMKM yang mengeluh. Penilaian apa yang digunakan panitia sampai menempatkan lokasi yang berbeda seperti ini?” ujarnya.
Ia menambahkan, jika panitia memiliki pertimbangan tertentu, seharusnya penataan lokasi tidak terlalu mencolok agar tidak menimbulkan polemik. Bahkan, kata dia, sejumlah pelaku UMKM dari luar daerah memilih membuat tenda sendiri di jalur masuk arena.
“Okelah, kami terima saja. Tapi aturlah lokasi yang sesuai. Baru melihat tempat saja kami sudah patah hati. Akhirnya kami memutuskan membawa tenda sendiri dan mencari lokasi yang layak. Yang dari luar daerah saja bisa, masa kami tidak?” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan UKM Parigi Moutong (Parimo), Sulastri, menjelaskan bahwa pihaknya telah berupaya menyiapkan tempat terbaik bagi pelaku UMKM.
Ia menyebutkan, Dinas Koperasi ditugasi menyiapkan dua jenis pasar, yakni Pasar Kuliner Nusantara yang menggunakan tenda kerucut dan Pasar Jajanan Rakyat yang memakai tenda terowongan.
“Namun kami hanya menyiapkan tendanya. Untuk lokasi pemasangannya, kami menyesuaikan denah dari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Parimo. Di mana mereka meminta tenda dibangun, kami mengikuti,” jelasnya.
Sulastri juga memastikan tidak ada pedagang luar daerah yang berjualan kuliner khas di lokasi Pasar Kuliner Nusantara.
“Pedagang dari luar daerah memang ada, tapi saya tidak tahu karena mereka tidak mendaftar atau melapor ke kami,” tambahnya.
Ia mengatakan, pihaknya menyiapkan 35 tenda gratis khusus untuk masyarakat Kecamatan Parigi Tengah selaku tuan rumah. Namun hingga kini masih banyak pelaku UMKM yang belum terakomodasi, dan sedang diupayakan solusinya.
“Kami sudah berupaya memberikan yang terbaik untuk semua pelaku UMKM di Parimo. Jadi jika ada keluhan soal lokasi, itu sepenuhnya diatur oleh dinas terkait,” pungkasnya.
