PARIMO, bawainfo.id – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2025–2026 sebagai upaya menekan inflasi daerah dan menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok.
“Menjelang hari besar keagamaan, kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan cenderung meningkat sehingga berpotensi memicu kenaikan harga dan menurunkan daya beli masyarakat, khususnya kelompok rentan,” ungkap Bupati Parimo, H.Erwin Burase, di Parigi, Selasa (16/12/2025).
Menurutnya, GPM merupakan langkah strategis pemerintah daerah untuk memastikan masyarakat memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik, sekaligus menekan laju inflasi daerah.
Ia menjelaskan, inflasi yang tidak terkendali dapat berdampak langsung pada meningkatnya harga barang kebutuhan pokok.
Oleh karena itu, Pemda secara rutin melakukan pemantauan harga melalui Satuan Tugas Pengendalian Inflasi Daerah agar harga tetap berada pada kondisi yang stabil dan terkendali.
Menurut Bupati, stabilitas harga sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan petani dan konsumen.
”Harga yang terlalu tinggi akan memberatkan masyarakat, sementara harga yang terlalu rendah justru dapat merugikan petani. Harga harus dijaga agar tidak terlalu naik dan tidak terlalu turun. Semua bahan pangan pokok harus berada pada kondisi yang normal dan stabil,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Parimo, Sofiana, menyampaikan bahwa GPM merupakan bagian dari upaya konkret Pemda dalam pengendalian inflasi serta menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan bagi masyarakat.
Menurutnya, GPM dilaksanakan untuk mengatasi ketidakefisienan rantai distribusi yang kerap menyebabkan kenaikan harga di tingkat konsumen, sekaligus menjaga keseimbangan harga di tingkat produsen.
“Kegiatan stabilisasi ini dilakukan melalui fasilitasi distribusi pangan, Gerakan Pangan Murah, serta penyediaan kios pangan agar masyarakat lebih mudah mendapatkan bahan pangan dengan harga wajar,” jelas Sofiana.
Ia menambahkan, harga pangan menjadi salah satu indikator utama ketahanan pangan daerah. Karena itu, pemantauan terhadap ketersediaan pasokan, permintaan, kelancaran distribusi, serta daya beli masyarakat terus dilakukan secara berkelanjutan.
Kata dia, GPM dalam rangka HBKN Natal dan Tahun Baru 2025–2026 telah dilaksanakan di sembilan kecamatan, yakni Kecamatan Bolano Lambunu, Ongka Malino, Palasa, Sidoan, Ampibabo, Parigi Selatan, Parigi Barat, Torue, dan Kecamatan Parigi yang dipusatkan di Kelurahan Maesa.
”Dalam kegiatan kami itu, sejumlah komoditas pangan pokok dipasarkan, antara lain beras SPHP dan beras premium, gula pasir, telur, bawang merah, bawang putih, cabai, serta minyak goreng dengan harga terjangkau,” pungkasnya.
Selain GPM, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Parigi Moutong juga telah menyalurkan bantuan pangan tahun 2025 kepada 42.306 penerima yang tersebar di 23 kecamatan. Penyaluran bantuan dilakukan bersama Bulog dan mendapat pengawalan dari TNI, Polri, serta pemerintah kecamatan.






